Suasana di salah satu gang Old Quarter |
Keluar dari tempat itu kami kembali dipertemukan dengan ratusan bangunan bergaya China kuno. Di setiap ujung jalannya terdapat gang-gang mirip labirin dan sangat membingungkan jika kami tidak membawa peta pada saat itu. Karena saya, Eka, dan Robert baru saja tiba di distrik yang paling dikenal turis di Hanoi. Selamat datang di Old Quarter District, Hanoi!
Hanoi bukanlah ibu kota yang serba modern seperti Singapura ataupun Jakarta. Pemandangan dari atas langit sudah cukup menjelaskan bahwa kota ini masih dalam tahap berkembang. Terlihat dari banyaknya areal persawahan dan sedikit gedung tinggi. Sekilas seperti sudah tertinggal, bukan? Namun lebih dari itu, Hanoi justru memiliki segala macam keunikan tersendiri yang tak mungkin ditemukan di kota-kota modern lainnya di Asia Tenggara.
Misi saya selama 4 hari ke depan di Old Quarter District tidak hanya sekedar mengunjungi spot-spot wisata. Namun yang paling menarik bagi saya adalah kesempatan untuk mengenal budaya/adat kebiasaan para warga Hanoi. Kali ini Makan Angin tidak akan membahas tentang tempat wisata secara mendetail, namun lebih ke stereotipe adat budaya, serta kebiasaan para warga Hanoi.