Sep 23, 2013

[Road Less Traveled] Serunya Blusukan di Yogyakarta


Saya cuma bisa duduk diam, lihat kiri-kanan, dan mainan HP ketika saya berada di Stasiun Tugu pada jam 5 pagi. Rencana dan jadwal untuk eksplorasi Jogja 2 hari ke depan sudah saya susun sematang mungkin. Namun saya harus tetap menunggu kira-kira selama 2 jam sampai bus TransJogja beroperasi. Traveling singkat saya kali ini bertujuan untuk mengeksplorasi ke daerah selatan Yogyakarta, tepatnya pantai di kawasan Gunung Kidul. 

Saya tertarik untuk berkunjung ke beberapa pantainya karena memang pantai-pantai di kawasan ini terkenal masih "perawan". Hasil searching om Google dan baca-baca beberapa blog, akhirnya saya mendapat data-data tentang bagaimana caranya mencapai lokasi tersebut. Namun ternyata saya membuat kesalahan yang cukup fatal ketika sudah sampai di tengah jalan. Kesalahan apa itu? Tentunya bakal dibahas di tengah cerita.

Sep 19, 2013

Singapore atau Hong Kong?

Keduanya sama-sama negara kecil yang modern bekas kolonial Inggris. Keduanya dijadikan tempat bekerja dan usaha setiap orang dari segala penjuru. Tidak heran bila saya bisa melihat berbagai macam suku dan ras di setiap sudut mata saya memandang. Lepas dari persoalan itu, tentu saja negara modern memiliki segala jenis daya tarik bagi para pelancong yang seakan tak ada habisnya. Saya jadi tertarik untuk mencoba mengulas beberapa keistimewaan dari kedua negara tersebut.


MTR Hong Kong
Dengan kemudahan sistem transportasi MRT (Mass Rapid Transit) milik Singapore saya dapat menjelajahi tempat-tempat asing hingga ke pelosok. Begitu juga dengan Hong Kong, mengandalkan MTR-nya (Mass Transit Railway) yang on time saya bisa keliling Hong Kong sepuasnya asalkan saldo di Octopus Card-nya mencukupi. 

Sama sekali tak ada bedanya antara rapid transit milik Hong Kong maupun Singapore. Bentuk kereta dan stasiunnya pun juga tidak jauh berbeda. 

Sep 13, 2013

Simbol Harmonis Ibu Kota

Siapa yang tidak kesal bila tiba-tiba puluhan motor langsung "nyodok" ambil jalur pas kita sedang bawa kendaraan sendiri? Siapa yang tidak keki ketika melihat lampu merah menunjukkan countdown 100+ detik? Siapa yang tidak geram setengah mati ketika terjebak macet di tengah-tengah "pasar tumpah"? Itulah masalah utama para penghuni ibukota. Macet, panas, polusi sudah menjadi sarapan sehari-hari. Makanya banyak orang yang nggak bisa ngendaliin emosinya ketika di jalan. Lepas dari keruwetan dan kepenatan tersebut, otak saya kembali di refresh ketika mengunjungi kedua tempat yang tak asing lagi bagi warga Jakarta, yaitu Masjid Istiqlal dan Gereja Katolik Katedral. Sejak dari dulu kedua bangunan ini menjadi simbol keharmonisan di Jakarta.

Pelataran luas menyambut ketika saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di lokasi Masjid Istiqlal. Saya sempat celingak-celinguk karena banyaknya gedung. Di mana pintu masuk utamanya?

Sep 11, 2013

[Road Less Traveled] Wajah Asli Singapura

Beberapa orang mungkin hanya akan mengunjungi Merlion, Marina Bay Sands, dan Orchard Road. Memang tempat-tempat itu seakan jadi pesona tersendiri bagi kalangan para turis, biasanya para turis yang gemar shopping. Tapi kali ini Makan Angin jalan-jalan di tempat yang berbeda, tepatnya di timur Singapura. Namanya juga Makan Angin, ya pasti traveling, bukan shopping!

Suasana terasa berbeda ketika saya sampai di daerah Peranakan, tepatnya di kawasan Katong. Daerah ini tidak seperti di daerah pusat yang modern dan komersil. Justru di sinilah saya bisa melihat secara langsung budaya asli Singapura. 

Peranakan atau biasa dikenal dengan nama Baba-Nyonya, adalah percampuran etnis pendatang dari daratan China dan Melayu. Salah satu peninggalan berupa arsitektur dapat dijumpai di sepanjang Joo Chiat Road, Ceylon Road, dan Onan Road. Perumahan bertingkat dua saling berdempetan dengan cat indah warna-warni soft pastel.