Dec 21, 2013

Hanoi, Ibu Kota Berbudaya dengan Segala Keunikannya (PART 1)

Suasana di salah satu gang Old Quarter
Tidak sesulit seperti apa yang saya bayangkan sebelumnya. Dengan cepat si ibu penjaga toko jam menanggapi pertanyaan kami dengan menggunakan peta yang ia gambar di secarik kertas. Si ibu juga berimprovisasi dengan bahasa tubuh agar lebih jelas maksudnya. Peta yang ia lukis tadi selanjutnya akan menjadi panduan bagi kami bertiga untuk mencapai hostel di Nguyen Huu Huan Street.

Keluar dari tempat itu kami kembali dipertemukan dengan ratusan bangunan bergaya China kuno. Di setiap ujung jalannya terdapat gang-gang mirip labirin dan sangat membingungkan jika kami tidak membawa peta pada saat itu. Karena saya, Eka, dan Robert baru saja tiba di distrik yang paling dikenal turis di Hanoi. Selamat datang di Old Quarter District, Hanoi!

Hanoi bukanlah ibu kota yang serba modern seperti Singapura ataupun Jakarta. Pemandangan dari atas langit sudah cukup menjelaskan bahwa kota ini masih dalam tahap berkembang. Terlihat dari banyaknya areal persawahan dan sedikit gedung tinggi. Sekilas seperti sudah tertinggal, bukan? Namun lebih dari itu, Hanoi justru memiliki segala macam keunikan tersendiri yang tak mungkin ditemukan di kota-kota modern lainnya di Asia Tenggara. 

Misi saya selama 4 hari ke depan di Old Quarter District tidak hanya sekedar mengunjungi spot-spot wisata. Namun yang paling menarik bagi saya adalah kesempatan untuk mengenal budaya/adat kebiasaan para warga Hanoi. Kali ini Makan Angin tidak akan membahas tentang tempat wisata secara mendetail, namun lebih ke stereotipe adat budaya, serta kebiasaan para warga Hanoi.

Dec 8, 2013

Explore Things Creatively (Tips-tips Unik ala Traveler)

Hot Thread di Kaskus:


Sudah tidak heran lagi jika para travelers/backpackers terkadang dituntut harus dapat "menelurkan" ide-ide cemerlang di saat keadaan "terjepit". Entah dari mana inspirasinya yang penting hal tersebut dapat berguna secara kreatif baginya untuk tetap bertahan. Bukannya bertahan hidup dengan menjual barang-barang bawaan kamu seperti di film seri Survivor! Apalagi sampai makan dedaunan dan minum air comberan segala. Bukan! Tidak seekstrim itu...

Namanya juga backpacker, tidak mau repot alias kedua tangannya nggak mau nenteng apa-apa. Menganggap segala sesuatu praktis, tinggal dimasukin ke dalam tas ransel, gendong, dan langsung jalan. Traveling-nya berhari-hari, namun bawaannya cuma cukup beberapa hari saja (biasanya disengaja). Nggak mau ribet, tapi ujung-ujungnya malah jadi repotin diri sendiri. Justru di posisi inilah para travelers ditantang untuk berpikir out of the box dan nggak ngeluh akan keadaan. Tidak peduli idenya gila dan nyeleneh, yang penting bermanfaat. Kira-kira seperti di bawah inilah tips-tips unik dan simpel, sekaligus ribet namun menarik yang pernah diterapkan Tukang Makan Angin: