Nov 23, 2013

Pasar yang Bikin Mabok

Ilustrasi pasar mabok (Sumber: ahok.org)
Bukannya saya jalan-jalan mengunjungi sebuah pasar yang isinya jualan minuman-minuman alkohol! Dan bukan pula kunjungan saya ke pasar dalam keadaan mabok gara-gara minum Tuak ataupun Arak Bali! Mabok pun nggak cuma gara-gara terombang-ambing di laut/udara atau "minum-minum". Terbukti, kini mabok bisa saja terjadi pada siapa saja di darat pada saat berjalan kaki. Lagi-lagi bukan karena vertigo ataupun migrain.

Saya jarang sekali yang namanya jalan-jalan ke mall, apalagi ke pasar. Bagi kebanyakan pria, ke mall itu adalah hal yang jarang sekali dilakukan kecuali ada tujuan tertentunya. Misalnya nonton, beli barang, dating, atau mungkin kerja di sana. Bila tujuan udah tercapai, ya langsung pulang.

Nggak ada yang namanya keliling lihat-lihat bandingkan harga dari toko satu ke toko lainnya hingga berjam-jam. Akibatnya kepala terasa sakit karena kecapekan, lelah, bawaannya mau marah. Itulah yang saya sebut sebagai gejala "mabok". 

Setiap kali saya traveling di luar maupun di dalam negeri, setidaknya saya harus ke pasar di daerah tersebut demi membeli oleh-oleh untuk keluarga. Dari pengalaman itu saya bisa menggolongkan pasar-pasar mana yang berpotensi bikin mabok berdasarkan tingkat keparahannya.

Nov 15, 2013

[Road Less Traveled] Pasir Ris Park: Wisata "Tersembunyi" di Timur Singapura

Lokasi Pasir Ris
Entah sudah berapa juta situs web dan blogger yang membahas tentang wisata Singapura. Saya jadi gregetan juga ingin ikut membahasnya. Namun berasa basi juga jika saya mengulas tempatnya yang itu-itu aja. Lupakan Orchard, Merlion, Marina Bay, Sentosa, sebagian besar foto turis yang ke Singapura pasti mainnya ke sana. Ugh... Basi abis, bukan? Justru itu Makan Angin mencoba untuk explore wisata di negeri singa yang mungkin tidak (jarang) ditemukan di itinerary paket tour dan travel pada umumnya.

Hari itu saya bangun lumayan pagi karena sang surya telah "menembakkan" sinar silaunya hingga menembus gorden tepat pada wajah saya yang masih setengah sadar. Tumben sekali, biasanya saya yang malas bangun ke kantor, kini malah langsung seger untuk segera ngacir dari kamar. Pagi itu sekitar jam 8 kurang, saya menunggu seseorang yang sebelumnya sudah janjian. Bukan karena kita mau jalan bareng, tapi karena dia adalah abang ojek yang bakal mengantarkan saya ke terminal ferry Nongsa. 

Pengalaman pertama nyeberang negara dengan ferry ini tentu saja membuat saya semakin excited. Namun apes sekali, saat itu ternyata terlihat antrian yang sangat panjang sekali hingga ke lobby. Setelah beli tiket ferry, saya pun mau nggak mau ikut ngantri panjang proses cap imigrasi dari paling belakang.

Nov 7, 2013

Eco Green Park @ Leisure Kaltim Post 3 November 2013

Kesempatan dipublikasikannya tulisan jalan-jalan saya ternyata tidak hanya sampai di situ saja. Dan ternyata memang benar, satu minggu kemudian karya saya kembali dimuat di media massa. Berawal dari yang cuma coba-coba peruntungan dengan mengetik cerita jalan-jalan saya pas liburan bareng keluarga. Tiba-tiba malah jadi niat mau ngajuin ke salah satu media massa. Yah, daripada ceritanya cuma "nganggur" di otak doang... 

Hasil searching dari mbah Google berjam-jam, akhirnya nemu juga koran yang bersedia terima tulisan traveling. Kali ini yang memuat tulisan saya adalah salah satu koran dari provinsi Kalimantan Timur, Kaltim Post. Sudah hampir seminggu penuh sejak hari pertama libur lebaran 2013 kemarin-kami sekeluarga besar bertualang (baca: konvoy) bersama ke Bromo. Lah, kok ke Bromo seminggu? Memang dasar keluarga suka cari tantangan! Tentu saja kami kesananya pakai mobil.

Nov 4, 2013

Air Terjun Madakaripura @ BackPacker Pikiran Rakyat 27 October 2013

Selama sebulan lebih berharap cemas, penantian saya akhirnya terbayar penuh dengan dipublikasikannya tulisan pengalaman travel saya. Awalnya saya sempat mengira kalau tulisan saya gagal dimuat di rubrik BackPacker. Sudah sebulanan lebih saya cek berulang-ulang e-paper-nya tiap minggu, namun tak ada kabarnya. Saya email lagi artikel ini ke redaksinya. Maksud saya mungkin pemakaian bahasanya yang tidak sesuai dengan gaya bahasa Harian Pikiran Rakyat. Atau mungkin juga redaksinya secara nggak sengaja melewatkan tulisan saya dan nggak terbaca. Dan ternyata muncul juga akhirnya.

Tidak seperti air terjun atau curug lainnya. Air terjun yang terletak masih satu lokasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini menyajikan pengalaman bertualang yang berbeda. Sepanjang perjalanan trekking untuk menuju lokasi air terjun utamanya juga sangat seru. Keindahannya memang sangat unik sehingga mengundang para fotografer untuk mengabadikan momen yang dipersembahkan oleh alam ini. Lebih lengkapnya, silakan baca di koran Pikiran Rakyat edisi Minggu 27 Oktober 2013 lalu.