|
Stasiun Kota Baru Malang |
Sudah hampir satu setengah jam saya dan Thomas masih di dalam Tourist Information Center. Masih di bangku yang sama pula kami duduk lama sambil menyentuh-nyentuh layar HP masing-masing. Bukan karena kami sudah bosan menunggu si penjaga resepsionis yang lama melayani. Dan juga bukan karena kami sudah bingung mau kemana lagi sehingga kami nongkrong lama di tempat itu. Justru kami sedang searching tempat rental motor di kota Malang ini via Google.
Berjalan kaki jarak jauh sejak tengah hari tadi membuat kami sangat lelah. Dan kini keadaan malah semakin "panas" ketika kami tahu bahwa rental motor yang direkomendasikan sudah penuh. Saya dan Thomas pun kalang kabut setengah mati, terancam terdampar di kota orang dengan dilanda kebosanan maksimal selama 3 hari ke depan jika kami tidak mendapat motor sewaan hari itu juga.
"Coba sebutin salah satu tempat wisata di Jakarta dalam 5 detik?"
"Monas!"
"Bandung?"
"Bosscha!"
"Batu?"
"Eeee.....(loading) Jatim Park!"
"Eeee.... Hong Kong?"
"Madame Tussauds!"
"Bekasi?"
"Eeeeee....."
Iseng bermain tebak-tebakan dengan adik saya yang membuat kami berdua kebingungan pada akhirnya.
"Serius! Sebenernya ada nggak, sih tempat wisata di Bekasi ini?" tanya saya pada adik, meskipun saya yakin betul kalau ia juga tidak tahu sama sekali.
Bertahun-tahun sudah sejak masih kecil saya tinggal di pinggiran kota
Bekasi. Namun, sampai sekarang saya sendiri masih belum pernah mendengar
ada wisata alam ataupun sejarah di kota ini. Memang apa yang menarik dari kota Bekasi? Udah penuh asap pabrik, polusi knalpot kendaraan, sumber kemacetan abadi setiap hari bagi ibu kota Jakarta. Oleh karena itu, Bekasi pantas sekali menyandang status dengan sebutan "Kotanya Karyawan" dan "The Dust City" (tentu saja karangan saya). Pokoknya Bekasi sudah tidak ada yang dapat dibanggakan lagi bagi saya pribadi!