Sep 19, 2013

Singapore atau Hong Kong?

Keduanya sama-sama negara kecil yang modern bekas kolonial Inggris. Keduanya dijadikan tempat bekerja dan usaha setiap orang dari segala penjuru. Tidak heran bila saya bisa melihat berbagai macam suku dan ras di setiap sudut mata saya memandang. Lepas dari persoalan itu, tentu saja negara modern memiliki segala jenis daya tarik bagi para pelancong yang seakan tak ada habisnya. Saya jadi tertarik untuk mencoba mengulas beberapa keistimewaan dari kedua negara tersebut.


MTR Hong Kong
Dengan kemudahan sistem transportasi MRT (Mass Rapid Transit) milik Singapore saya dapat menjelajahi tempat-tempat asing hingga ke pelosok. Begitu juga dengan Hong Kong, mengandalkan MTR-nya (Mass Transit Railway) yang on time saya bisa keliling Hong Kong sepuasnya asalkan saldo di Octopus Card-nya mencukupi. 

Sama sekali tak ada bedanya antara rapid transit milik Hong Kong maupun Singapore. Bentuk kereta dan stasiunnya pun juga tidak jauh berbeda. 

Apartment daerah Sha Tin, Hong Kong

Mayoritas warganya menetap di apartemen, sedangkan tanah beserta rumah hanya bisa dibeli oleh kaum konglomerat. Mengingat wilayah negaranya yang kecil sehingga harga tanah sangat mahal. Kebetulan saya mendapat kesempatan menginap di apartemen saudara yang seorang warga Hong Kong pada tahun 2010.

Lokasi apartemennya berada di ujung barat Hong Kong, tepatnya di daerah Tuen Mun. Mau kemana-mana jadi jauh, tapi justru di situ letak keseruannya bagi seorang petualang. Semakin jauh dari hiruk-pikuk pusat kota, semakin asri pula suasananya. Selama 10 hari itu saya merasakan tinggal di sebuah apartemen dengan gaya hidup orang Hong Kong. Meski interiornya tidak terlalu luas, namun tata letak perabotannya disusun dengan rapi sehingga terasa nyaman.

Hidup di pinggiran kota bukan berarti susah fasilitas. Di bawah apartemen sudah tersedia pasar segala jenis hingga minimarket. Cuma jalan kaki 5 menit saja saya bisa tiba di TMTPlaza, mall yang lumayan besar-tidak kalah dengan mall-mall yang ada di Jakarta.

Sama seperti di Singapore, hampir di setiap apartemen dan stasiun MRT-nya pasti nempel sama mall. Contohnya apartemen di Lucky Plaza daerah Orchard, Singapore. Tinggal pencet tombol lift lantai 1, saya sudah berada di pusat keramaian kota. Untuk soal perut, di Singapore sekali makan 1 menu di kantin pinggiran bisa dibandrol seharga $SG 4 (sekitar Rp 30.000).

Jangan pikir bahwa nilai tukar Dollar Hong Kong lebih murah dari Dollar Singapore berarti harga makannya juga bisa lebih murah. Bila dihitung-hitung lagi, jatuhnya sama saja sekitar segitu. Jadi urusan makan tidak akan jauh berbeda.

Singapore memang sangat diuntungkan bagi para turis Indo karena letaknya masih bertetanggaan. Bagi traveler pemula, negeri singa ini bisa dijadikan starter awal untuk jalan-jalan ke luar negeri. Apalagi sekarang banyak promo tiket murah ke Singapore dengan harga terjangkau. Plus, tidak dibutuhkannya visa menjadi alasan utama para turis Indo berbondong-bondong ke negeri ini. 

Namun ingat, Hong Kong juga tidak memerlukan visa untuk masuk ke negaranya. Terdapat 3 pulau utama di Hong Kong yang menjadikan wilayah negara ini sangat luas untuk dijelajahi. Negara ini memiliki kondisi geografis yang beragam dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

Bukit yang terkenal adalah Victoria Peak. Dari atas sini kita bisa melihat secara langsung pemandangan lanskap perkotaan modern yang dihiasi puluhan pencakar langit. Gemerlap lampu-lampu terlihat indah begitu malam tiba.

Mau dilihat dari ketinggian Victoria Peak atau di dataran rendah kota Tsim Sha Tsui juga sama indahnya. Pemandangan serupa bisa saya lihat pula di Marina Bay, Singapore. Pertunjukkan lampu laser warna-warni memancar mengikuti irama musik selama beberapa menit.


Harbour Bay, Tsim Sha Tsui

Garden by the Bay, Singapore
Justru dari segi astronomis yang membuat Hong Kong lebih spesial dibanding Singapore. Letaknya yang berada di dekat Tropic of Cancer (Garis Balik Utara) yang membuat Hong Kong hampir merasakan 4 musim. Setidaknya sudah terasa dari suhunya yang berubah-ubah mengikuti musim tiap tahunnya. 

Terkadang, ada event-event menarik di kota sesuai musimnya. Bahkan tema wahana Disneyland bisa saja berubah mengikuti hari-hari besar yang ada. Bila Singapore memiliki Universal Studios dengan semua wahananya yang extreme, maka Hong Kong memiliki Disneyland yang juga tidak kalah menarik. Berasa Disneyland hanya untuk anak-anak? Coba berkunjung ke Ocean Park-taman bermain mirip Ancol yang dibangun di kawasan berbukit.




Bagi seorang traveler, perjalanan yang semakin jauh dari tanah air akan terasa lebih menarik dibandingkan dengan yang hanya tetangga. Dan hal tersebut tidak mungkin dirasakan jika belum mengalaminya sendiri. Bagaimanapun juga, saya lebih suka Hong Kong dibandingkan Singapore.

"Leave nothing but footprints. Take nothing but pictures. Kill nothing but time"

6 comments:

  1. Hong Kong memang menarik, saya pun yakin akan bisa kesana suatu saat nanti. Tapi bukan night life dan gedung pencakar langit yang jadi target utama seperti halnya saya ke Singapura dulu. Saya berambisi ke Hong Kong karena 4 dari 5 orang yang pernah kesana selalu bilang, "Yang menantang di Hong Kong itu karena kemampuan bahasa inggris mereka masih kurang." Hahaha...

    ReplyDelete
  2. Hahahah
    Nggak juga, gan! Rata2 negara yg modern udah pada jago2 englishnya, trutama yg di tempat2 umum ya...

    Seru ya bila exploring ke tempat2 asing yg tempat n bahasanya kita ga ngerti. Misalnya ke China Mainland.

    ReplyDelete
  3. salam kenal ya....
    klo mnurut pngalaman saya sih,orng2 hong kong gak trlalu sombong dibanding singaporean. masih lumayan ramah2 juga.....gak underestimate sm org2 berwajah asia (indonesia) yang imejnya adalah pekerja rumah tangga aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal, Herika...

      Menurut saya, fenomena seperti TKI yg dikirim ke negara2 luar memang kadang membuat pandangan2 kurang enak bagi kita (Indonesia) di mata dunia. Ya, seperti image yang Herika bilang itu...

      Namun hal itu jangan menjadi patokan suku/ras mana yg buruk atau baik. Semua kembali lagi ke manusianya itu sendiri.

      Saya jadi ingat film layar lebar Indo yg bikin kita "melek" akan cerita dibalik para TKI, judulnya Minggu Pagi di Victoria Park..

      Delete
  4. paling ga enak di hongkong itu ngelewatin tung chung, bawaannya bikin khilaf, gue jadi belanja disini

    #backpackermureh :D

    http://initial-hkos.blogspot.com/2013/02/pagi-hari-yang-cerah-di-mulai-dengan.html

    ReplyDelete
  5. aku lebih milih Hongkong kak. di sana lebih menarik. kalau Singapur. hmm, masih g ada apa2nya. haha

    ReplyDelete